2 Raja-raja 21 : 1-15; Roma 7 : 14-25
Selamat hari Kamis.
Jika hidup ini adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita, apa yang akan kita lakukan?
Tentu kesempatan itu kita pergunakan sebaik-baiknya untuk melakukan apa yang kita mau lakukan. Manasye diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk memimpin kerajaan Yehuda menggantikan Hizkia, ayahnya. Apa yang Manasye lakukan?
2 Raja-raja 21:1-2 (TB) Manasye berumur dua belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh lima tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Hefzibah. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel. Manasye mempergunakan kesempatan itu justru untuk mencemarkan bangsa Israel dari kemurnian iman kepada Tuhan, bahkan dikatakan: 2 Raja-raja 21:9 (TB) Tetapi mereka tidak mau mendengarkan, dan Manasye menyesatkan mereka, sehingga mereka melakukan yang jahat lebih dari pada bangsa-bangsa yang telah dipunahkan TUHAN dari hadapan orang Israel. Manasye membawa kerajaan Yehuda kepada pemberontakan yang amat sangat kepada Tuhan, dan itu amat mendukakan Tuhan. Manasye dan kita, manusia tahu apa yang baik namun seringkali kita tak melakukannya dalam hidup ini. Roma 7:14-15 (TB) Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa. Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.
Dosa mendorong kita melakukan apa yang tidak kita kehendaki, bahkan seringkali ada pertarungan dan pertentangan dalam diri kita, yang lambat laun kalau kita menuruti dosa, kita dengan mudah melakukan dosa. Roma 7:21-23 (TB) Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. Kalau demikian, bagaimana dengan diri kita?
Roma 7:24-25 (TB) Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?
Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Paulus mengingatkan kepada kita: jika kita mengandalkan diri kita sendiri tidak mungkin. Tuhan Yesus Kristuslah yang menyelamatkan kita. Karena karya kasih Allah kita diselamatkan.
Doa:
Bersyukur karena Tuhan menyelamatkanku.