Mazmur 56; 2 Raja-raja 5:1-14; 1 Korintus 14:13-25
Selamat hari Selasa.
Marah adalah prilaku yang sering dilakukan oleh orang ketika apa yang dikehendaki tidak terjadi. Itulah yang terjadi kepada Naaman, panglima raja Aram, orang yang terpandang namun ia mempunyai penyakit kulit yang menajiskan dia. Oleh Elisa ia diminta mandi di sungai Yordan, dan ia menolak. 2 Raja-raja 5:10-12 (TB) Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. Begitulah jika orang meninggikan diri, hal yang terjadi kepada orang-orang Korintus, yang mempunyai karunia untuk berbahasa Roh. Mereka sombong dengan karunia yang mereka miliki. Karena itu Paulus berkata; 1 Korintus 14:19-20 (TB) Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh. Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!
Menjadi orang dewasa dalam pikiran, dan percaya kepada Tuhan, itulah yang mestinya dilakukan oleh setiap orang beriman, dan bersandar kepada Tuhan. Mazmur 56:3-4 (TB) (56-4) Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; (56-5) kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
Miliki kerendahan hati, dan tetap bersandar kepada Tuhan.
Doa:
Gereja yang memahami lingkungannya dan menjadi terang.