Mazmur 119: 9-16; Hagai 2: 2-10, 21-24; Yohanes 12: 34-50
Selamat hari Rabu.
Ragu adalah "penyakit" yang menjadikan kita tidak mampu percaya dengan sepenuh hati. Sekalipun jika orang mau melangkah untuk menjadi percaya, ia akan menjadi orang yang percaya penuh. Dalam kitab Hagai Tuhan melalui Hagai meneguhkan pemimpin Israel yang melihat reruntuhan Bait Allah dan meragukan bahwa semuanya akan pulih. Karena itu Tuhan berfirman: Hagai 2:4-5 (TB) (2-5) Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman: Hagai 2:4-5 (TB) (2-5) Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, (2-6) sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!
Kata ini meneguhkan. Apa yang tak terlihat nyata menjadi nyata di tangan Tuhan, dan Tuhan pasti menggenapinya. Sama dengan orang Yahudi yang sudah dibutakan bahwa Mesias tidak akan mati (Yoh. 12:34), dan mereka tidak mampu percaya bahwa Anak Manusia akan ditinggikan (mati). Dicatatkan juga oleh penulis kktab Yohanes mengapa orang Yahudi tidak bisa percaya (Yoh. 12 : 37-43, perhatikan ay. 39-41).
Jadi, apakah kita merupakan orang yang benar-benar percaya? Apakah masih terselip keraguan melangkah bersama Dia? Hati-hatilah; keraguan bibit dari ketidakpercayaan kita.
Doa :
Ketahanan anggaran pemerintah sehingga gerak kehidupan tetap berjalan dengan baik.