GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Pertimbangan yang Matang

Terpublikasi Fri, 23 Aug 2019   

oleh:

Nehemia 13 : 15-22; Lukas 6 : 1-5

Selamat hari Sabtu.

Hari Sabat adalah hari di mana orang Israel tidak melakukan pekerjaannya. Namun sayangnya pada masa Nehemia itu dilanggar. Oleh karena itu Nehemia memperingatkan: Nehemia 13:17-22 (TB)  Lalu aku menyesali pemuka-pemuka orang Yehuda, kataku kepada mereka: "Kejahatan apa yang kamu lakukan ini dengan melanggar kekudusan hari Sabat?
Bukankah nenek moyangmu telah berbuat demikian, sehingga Allah kita mendatangkan seluruh malapetaka ini atas kita dan atas kota ini? Apakah kamu bermaksud memperbesar murka yang menimpa Israel dengan melanggar kekudusan hari Sabat?
"Kalau sudah remang-remang di pintu-pintu gerbang Yerusalem menjelang hari Sabat, kusuruh tutup pintu-pintu dan kuperintahkan supaya jangan dibuka sampai lewat hari Sabat. Dan aku tempatkan beberapa orang dari anak buahku di pintu-pintu gerbang, supaya tidak ada muatan yang masuk pada hari Sabat. 

Tetapi orang-orang yang berdagang dan berjualan rupa-rupa barang itu kemudian bermalam juga di luar tembok Yerusalem satu dua kali.
Lalu aku memperingatkan mereka, kataku: "Mengapa kamu bermalam di depan tembok? Kalau kamu berbuat itu sekali lagi akan kukenakan tanganku kepadamu." Sejak waktu itu mereka tidak datang lagi pada hari Sabat. Juga kusuruh orang-orang Lewi mentahirkan dirinya dan datang menjaga pintu-pintu gerbang untuk menguduskan hari Sabat. Ya Allahku, ingatlah kepadaku juga karena hal itu dan sayangilah aku menurut kasih setia-Mu yang besar!
Nehemia berusaha menjaga kekudusan hari Sabat, dan mentahirkan segala yang sudah dinajiskan oleh orang banyak. Lalu, bagaimana dengan Tuhan Yesus? Kalau hanya dilihat sekilas nampaknya Tuhan Yesus membiarkan begitu saja tindakan para murid. Lalu Tuhan Yesus menjawab:
Lukas 6:3-5 (TB)  Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?"Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."Tuhan Yesua bukan dengan sewenang-wenang membiarkan. Itu semua karena pertimbangan bahwa para murid lapar, dan mereka membutuhkan makanan. 

Adakah demi hukum lalu membiarkan orang tetap kelaparan, atau mengasihinya? 
Hidup ini tidak selalu ideal. Tentu dalam memutuskan segala hal perlu ada pertimbangan yang masak, dan ingatlah: aturan dibuat untuk manusia, bukan manusia dibuat oleh karena adanya aturan.

Doa:
Supaya mempunyai pertimbangan yang masak dalam memutuskan segala sesuatu.