Yer. 50 : 1-7; Ibr. 13 : 17-25
Nyali yang ciut, itulah yang seringkali dialami ketika kita berhadapan orang yang (dianggap) lebih kuat, lebih berpengalaman, lebih pintar. Seperti kalah sebelum bertanding, seringkali kita sudah tidak bersemangat sebelum semua dimulai. Demikian pula anggapan orang tentang Babel. Babel dianggap sebagai bangsa yang kuat dan kokoh karena keunggulan armada perangnya. Namun semuanya itu takluk di hadapan Tuhan, dan Israel juga Yehuda yang menjadi tawanan mereka akan keluar; Israel yang masih belum percaya kepada Tuhan, yang masih memberontak kepada-Nya. Namun, kepada mereka, Tuhan mengundang mereka kembali kepada-Nya. Yeremia 50:4-5 (TB) Pada waktu itu dan pada masa itu, demikianlah firman TUHAN, orang Israel akan datang, bersama-sama dengan orang Yehuda; mereka akan berjalan sambil menangis dan mencari TUHAN, Allah mereka; mereka menanyakan jalan ke Sion, ke sanalah mereka terarah: Marilah kita menggabungkan diri kepada TUHAN, bergabung dalam suatu perjanjian kekal yang tidak dapat dilupakan!
Tuhan tidak membiarkan umat kepunyaan-Nya tetap hidup di luar Dia oleh karena diombang-ambingkan pemimpin mereka. Tuhan menghendaki supaya umat kembali kepada-Nya. Dalam tuntunan Tuhan maka mereka mendapatkan pimpinan-Nya. Penulis kitab Ibrani mengingatkan kepada jemaat berbahasa Ibrani supaya mereka mentaati pemimpin mereka; Ibrani 13:17 (TB) Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
Mengapa? Bagaimana kalau pemimpin tidak melakukan yang benar? Ibrani 13:20-21 (TB) Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Tuhan akan memperlengkapi, baik pemimpin maupun kita yang dipimpin supaya kita semua berlaku yang benar dalam hidup kita.
Karena itu kerjakanlah bagian kita, sambil terus berpengharapan kepada Tuhan.