Yer. 32: 1-9, 36-41; Mat. 22: 23-33
Selamat hari Rabu.
Terhimpit dan terjepit menjadikan manusia kurang akal sehingga yang terjadi adalah tindakan yang tanpa pikir panjang. Ketika Yeremia bernubuat di zaman raja Yehuda, Zedekia tentang pengepungan Babel kepada Yehuda maka marahlah Zedekia. Namun Tuhan tidak tinggal diam, ketika umat berbalik untuk bertobat maka Tuhan pun menjadi sumber kehidupan dan pertolongan mereka; Yeremia 32:37-39 (TB) Sesungguhnya, Aku mengumpulkan mereka dari segala negeri, ke mana Aku mencerai-beraikan mereka karena murka-Ku, kehangatan amarah-Ku dan gusar-Ku yang besar, dan Aku akan mengembalikan mereka ke tempat ini dan akan membuat mereka diam dengan tenteram. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka. Aku akan memberi mereka satu hati dan satu tingkah langkah, sehingga mereka takut kepada-Ku sepanjang masa untuk kebaikan mereka dan anak-anak mereka yang datang kemudian.
Ada waktunya, Tuhan memberikan hukuman namun kemudian juga pertolongan supaya mereka (dan kita) tahu bahwa Tuhan tak pernah meninggalkan mereka. Tuhan tidak ingin umat tinggal dalam kekelaman hidup, sekalipun penderitaan juga ada dalam kehidupan orang beriman. Yang perlu dilakukan oleh umat milik kepunyaan Tuhan adalah kesediaan untuk menjadi umat dari Allah yang hidup. Itulah jawab Tuhan Yesus kepada orang Saduki (golongan orang Yahudi yang tidak percaya tentang kebangkitan). Maka urusan yang perlu kita urus adalah urusan bagaimana kita hidup di tengah dunia yang sekarang ini? Sudahkah kita mepercayakan hidup kita kepada Tuhan yang hidup? Matius 22:32 (TB) Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."Jadi, milikilah pengharapan selalu dalam hidup kita, sekalipun kadang kita tak melihat adanya titik terang dalam hidup kita.