Kej. 18 : 1-15; Fil. 4 : 10-20
Kita percaya Tuhan pasti mengasihi umat-Nya. Namun, percayakah kita bahwa janji Tuhan juga pasti digenapi? Ketika kita merasa bahwa sepertinya sudah melupakan janji-Nya, kita menganggapnya: Tuhan lupa dengan janji-Nya. Benarkah Tuhan melupakan janji-Nya? Kedatangan tiga tamu yangndisambut oleh Abraham dengan keramahannya memberitahukan bahwa Tuhan akan menggenapi tahun depan. Atas berita itu Sara tertawa dalam hati. Kejadian 18:12 (TB) Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?" Sara tertawa karena ia sudah tua dan sudah mati haid (Kej. 18 : 11). Maka kata Tuhan kepada mereka: Kejadian 18:14 (TB) Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki." Percaya dan mempercayakan hidup selalu adalah sikap orang beriman. Percaya dalam keadaan apapun hidup kita. Itulah teladan Paulus kepada jemaat Filipi yang menolongnya. Ia berterima kasih atas pertolongan mereka yang memberikan dana untuk pekabaran Injil. Dalam suratnya pun Paulus memberikan teladan untuk tidak bergantung kepada jemaat atau orang lain. Dia mau ketergantungannya hanyalah kepada Tuhan yang mencukupkan kebutuhannya; Filipi 4:13 (TB) Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Menjadi mandiri dalam iman dan kehidupan itulah yang Paulus ajarkan kepada jemaat Filipi. Oleh karena itu ia juga berharap jemaat Filipi terus bertumbuh dalam iman dan kehidupan mereka.
Percayalah kalau kita beriman dan berusaha Tuhan pasti memelihara kita.