Keluaran 4 : 1-17; 1 Petrus 2 : 1-10
Selamat hari Senin.
Beriman dalam kehidupan setiap hari yang kadang menemui tantangan dan hambatan, tidaklah mudah. Disinilah banyak orang mencobai Tuhan dengan meminta tanda dan mujizat. Itulah yang terjadi kepada Musa. Karena kekhawatiran tentang dirinya; bahwa mungkin saja orang Israel tidak percaya bahwa Tuhan mengutusnya, dan bahwa ia sendiri kurang percata diri menjadi utusan Tuhan, maka Musa meminta tanda dan mujizat. Bahkan sampai-sampai dengan tongkat dan kantongnya, Tuhan menunjukkan mujizat yang terjadi. Tuhan juga mengingatkan : Keluaran 4:11-12 (TB) Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN?
Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan."Musa lupa bahwa yang memanggilnya adalah Tuhan, Allah Israel yang menciptakan langit dan bumi. Dia sanggup untuk melakuka apa saja untuk menyertai Musa. Jadi sebenarnya, yang kita -orang beriman-bukanlah tanda dan mujizat. Yang kita butuhkan adalah percaya dan kesediaan untuk berserah kepada rancangan Tuhan dalam hidup kita. Bukankah ini yang seringkali terjadi kepada kita?
Petrus mengingatkan kita bagaimana kita mestinya mempunyai iman kepada Tuhan; 1 Petrus 2:1-3 (TB) Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
Iman yang kita miliki hendaklah menjadikan kita mampu mempercayakan seluruh hidup dan jalan hidup kita kepada Tuhan, sekalipun untuk itu kita harus menempuh jalan yang sulit dan berliku, dan keinginan kita tidak seperti yang Tuhan kehendaki.
Dari sanalah kita belajar menjadi batu-batu yang hidup dari Tuhan.