Mazmur 79:1-9; Yeremia 8:14-17; 9:2-11; Markus 12:41-44
Selamat hari Sabtu.
Ketika penderitaan menghampiri, ketakutan (Mzm. 79:1-5) dan keputusasaan (Yer. 8:14-15) yang ada pada umat. Mereka meratapi keadaan yang terhimpit. Mereka lupa bahwa segala penderitaan oleh karena dosa dan kesalahan mereka. Yang menjadikan Tuhan murka adalah ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan. Karena itu Tuhan berfirman: Yeremia 9:7-9 (TB) Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam: "Sesungguhnya, Aku mau melebur dan menguji mereka, sebab apakah lagi yang dapat Kulakukan terhadap puteri umat-Ku?
Lidah mereka adalah anak panah yang membunuh, perkataan dari mulutnya adalah tipu; mereka berbicara damai dengan temannya, tetapi dalam hatinya mereka merancang pengadangan terhadapnya. Masakan Aku tidak menghukum mereka karena semuanya ini?, demikianlah firman TUHAN. Masakan Aku tidak membalas dendam-Ku kepada bangsa yang seperti ini?
Penyerbuan dan pembuangan ke Babel memang menyengsarakan bangsa Israel namun sekaligus mengharapkan mereka belajar dari kesalahan mereka. Sebagaimana para murid diajak belajar dari janda yang mempersembahkan uang dengan jumlah yan kecil namun dengan segenap hati. Markus 12:43-44 (TB) Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."Bukankah kita patut memberikan seluruh diri kita untuk Tuhan, bukan sebagian atau sisa dari apa yang kita miliki?
Belajar dari umat yang mesti ada dalam pembuangan dan janda yang mempersembahkan dua peser, satu duit, mari kita percaya kepada Tuhan dengan segenap hati kita.
Doa :
Keluarga yang masih berjuang memenuhi kebutuhan dasarnya di masa pandemi.