Kisah 4: 32-35; Mazmur 133; 1 Yohanes 1: 1-2: 2; Yohanes 20: 19-31
Selamat hari Minggu Paskah Kedua.
Paskah pertama memang mengejutkan para murid. Dalam keadaan takut dan bingung, Tuhan Yesus menjumpai para murid dalam pintu-pintu yang terkunci (Yoh. 20 : 19). Para murid menjadi percaya dan bersukacita, termasuk Tomas yang akhirnya menjadi percaya setelah melihat Tuhan Yesus (Yoh. 20 : 24-29). Ketika kita dalam persekutuan yang benar dengan sesama, maka semuanya menjadi baik; saling menguatkan, mendukung, menghibur, memberi berkat (band. Kis. 4 : 32-35 dan Maz. 133). Dalam persekutuan maka semua terberkati. Penulis kitab 1 Yohanes menegaskan kesatuan antara kita dengan Tuhan yang telah menyelamatkan kita, dan dalam persekutuan itu hidup kita di dalam terang; tak dikuasai kegelapan. 1 Yohanes 1:5-7 (TB) Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
Inilah landasan kita percaya: persatuan antara kita dengan Allah yang melandasi persekutuan kita dengan sesama sehingga dalam persekutuan itu kita bisa saling saling menguatkan, mendukung, menghibur, memberi berkat.
Miliki persekutuan dengan Tuhan, dan itulah dasar persekutuan kita dengan sesama.
Doa :
Gereja yang tetap menghimbau supaya anggota jemaat mematuhi pesan pemerintah dalam menanggulangi dampak covid-19.