Mazmur 74; 1 Raja 18: 17-40; Wahyu 20: 7-15
Selamat hari Selasa.
Pertandingan di gunung Karmel antara Elia dan empat ratus nabi Baal bukan saja untuk menyatakan kuasa Tuhan atas hidup manusia namun terlebih untuk menegaskan kepada umat Israel yang sudah tidak percaya lagi kepada Tuhan. Mereka hanya diam ketika Elia menegur mereka:
1 Raja-raja 18:21 (TB) Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun. Iman itu mestilah ada ketika semuanya baik-baik saja maupun keadaan menekan. Umat Israel memang tertekan karena Ahab dan istrinya, Izebel menyembah kepada Baal dan memusnahkan nabi Tuhan. Namun, apakah keadaan sulit membuat mereka tak lagi beriman?
Dalam penglihatan Yohanes memang iblis akan melakukan penyesatan namun apa yang akan terjadi?
Wahyu 20:9-10 (TB) Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Jadi, kepada siapa kita akan percaya? Apakah kita tidak akan percaya/ beriman kepada Tuhan?
Doa :
Masyarakat yang patuh dengan protokol kesehatan sekalipun sudah ada vaksinasi.