Kejadian 24 : 34-41, 50-67; 1 Yohanes 2 : 7-11
Selamat hari Senin.
Kata "comblang" dalam arti yang sekarang lebih banyak berkonotasi negatif yaitu mereka yang mengusahakan perjodohan diantara dua orang, baik atas kehendak salah satu keluarga atau dirinya sendiri (jika pertemanan sebaya). Namun jika kita melihat apa yang dilakukan oleh hamba Abraham yang di utus ke negeri asalnya untuk mencarikan jodoh bagi Ishak. Hamba itu benar-benar menghayati pengutusan itu dan benar-benar bersandar kepada Tuhan untuk mencarikan jodoh bagi Ishak. Dan ketika ia sampai di Aram Mesopotamia, maka hamba itu memohon kepada Tuhan ditunjukkan jodoh bagi Ishak (Kej. 24 : 12-14), dan Tuhan menunjukkannya. Hamba itu semata-mata bergantung kepada Tuhan sehingga ia mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Kejadian 24:12, 62-67 (TB) Lalu berkatalah ia: "TUHAN, Allah tuanku Abraham, buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham. Adapun Ishak telah datang dari arah sumur Lahai-Roi; ia tinggal di Tanah Negeb. Menjelang senja Ishak sedang keluar untuk berjalan-jalan di padang. Ia melayangkan pandangnya, maka dilihatnyalah ada unta-unta datang. Ribka juga melayangkan pandangnya dan ketika dilihatnya Ishak, turunlah ia dari untanya. Katanya kepada hamba itu: "Siapakah laki-laki itu yang berjalan di padang ke arah kita?" Jawab hamba itu: "Dialah tuanku itu." Lalu Ribka mengambil telekungnya dan bertelekunglah ia. Kemudian hamba itu menceritakan kepada Ishak segala yang dilakukannya. Lalu Ishak membawa Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintainya dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal. Semuanya itu terjadi karena hamba Abraham itu (yang tidak disebutkan namanya) setia kepada Tuhan, dan bersandar semata-mata hanya kepada Tuhan. Penulis kitab 1 Yohanes mengingatkan kepada Firman Tuhan Yesus; tentang kasih. 1 Yohanes 2:7-8 (TB) Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu, telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya. Itu sudah dinyatakan oleh Tuhan sejak dahulu kala, dan yang nyata dalam diri Tuhan Yesus Kristus selama Dia hidup di dunia, bagaimana kasih diperagakan dan diharapkan nyata dalam hidup orang beriman juga. Karena itu kita, orang beriman mestilah hidup dengan nyata membawa terang dalam kehidupan kita setiap hari; 1 Yohanes 2:9-11 (TB) Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya. Hiduplah dengan kasih sehingga kasih itu melenyapkan kegelapan.
Tidakkah kita bertekun untuk melakukannya dalam hidup ini?
Ini semua karena kita tahu kasih karunia Allah yang menyelamatkan itu pertama-tama telah memberi damai sejahtera bagi kita, dan kita mau menjadi penyampai pesan kasih Tuhan kepada dunia yang membutuhkan bukti kasih Allah.
Maukah kita menjadi perantara Allah membawa kasih; terang kepada dunia? Maukah kita membawa pesan Allah kepada dunia? Maukah menjadi "comblang" kepada dunia sebagai pembawa kasih?
Doa:
Tekun menjadi pembawa kasih Allah di dunia.