Mazmur 72:1-7, 18-19; Yesaya 40:1-11; Yohanes 1:19-28
Selamat hari Sabtu.
Ketika dalam penderitaan, permasalahan, pergumulan, dan sakit seringkali kita merasa segala sesuatu gelap. Itulah juga yang dialami oleh umat Tuhan yang ada di pembuangan. Mereka merasa sedih, tertekan dan terbuang dari negerinya. Namun penegasan Tuhan: Yesaya 40:3-5 (TB) Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!
Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya."Kasih Tuhan dinyatakan kepada umat-Nya. Dia mengasihi mereka dengan kasih-Nya yang ajaib; kasih yang memberi keselamatan (band. Mzm. 72:1-7, 18-19).
Berita cinta kasih Tuhan diwartakan kembali oleh Yohanes pembaptis. Ketika orang mengira dialah yang dinantikan, Yohanes dengan tegas mengatakan: bukan dia yang mereka nantikan. Dia adalah pembuka jalan untuk mempersiapkan jalan bagi keselamatan Tuhan (Yoh. 1:19-23). Ia menjelaskan siapa dirinya; Yohanes 1:26-27 (TB) Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."Yohanes jujur tentang siapa dirinya. Dia mengerti tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembuka jalan bagi keselamatan dari Tuhan.
Doa :
Keluarga yang masih berjuang memenuhi kebutuhan dasarnya di masa pandemi.