Dan. 3: 19-30; Why. 18: 21-24
Seberapa beratkah iman kita diuji? Ketika kita menghadapi masalah dan pergumulan, ketika kita diperhadapkan kepada pilihan sulit antara hidup dan mati? Kita masing-masing pernah mengalami. Sadrakh, Mesakh dan Abednego bahkan mengalami lebih lagi. Karena mereka hanya mau menyembah kepada Tuhan, maka Nebukadnezar menjadi marah; Daniel 3:19 (TB) Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa. Namun justru hukuman itu membuktikan bagaimana kuasa Allah yang melingkupi Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Dengan perlindungan Allah maka tak sedikitpun mereka terluka. Bahkan ketika Nebukadnezar melihat hal tersebut, ia berkata: Daniel 3:28-29 (TB) Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.
Sebab itu aku mengeluarkan perintah, bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa mana pun ia, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipenggal-penggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing, karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan secara demikian itu."Tuhan melindungi mereka bertiga untuk menjadi kesaksian yang hidup tentang Tuhan yang mereka percaya. Dan bahkan atas kejadian tersebut, Nebukadnezar mengakui kekuasaan Tuhan.
Inilah peringatan Tuhan kepada bangsa-bangsa lain. Kuasa-Nya tidak terbatasi oleh apapun juga. Kuasa-Nya melampaui apapun juga. Dan kuasa itu juga menghakimi bangsa lain yang tidak berlaku benar dalam hidupnya; Wahyu 18:21 (TB) Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi. Adakah kita tetap beriman dalam hidup kita? Adakah sepanjang hidup kita, iman itu yang kita pegang teguh?