Yes. 50 : 4-9; Mzm. 118 : 1-2, 19-29; Fil. 2 : 5-11; Yoh. 12 : 12-16
Minggu ini adalah Minggu yang paradoks. Di satu sisi ada sambutan yang gegap gempita ketika Yesus masuk ke Yerusalem. Di sisi lain, dengan masuk ke Yerusalem, Yesus sadar bahwa saatnya untuk melaksanakan kehendak Bapa semakin dekat. Di saat masuk kota Yerusalem itulah pernyataan bahwa Dia adalah Hamba Tuhan yang diutus untuk mewartakan damai sejahtera, hamba yang taat dan setia datang untuk menyapa dunia. Sekaligus dengan Yesus menaiki seekor keledai, dibuktikan bahwa Dialah Raja Mesias (Zakaria 9:9) yang akan menghadirkan damai sejahtera. Namun karena katidakpahaman orang-orang dan hasutan pemimpin agama Yahudi makaYohanes 12:13 (TB) mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"Ketika dihadapan Pilatus, mereka memilih Barabas yang dibebaskan, dan tentang Yesus mereka berkata : "Salibkan Dia! Salibkan Dia!" Sikap manusia seringkali juga berubah; tahu apa yang benar, tahu apa yang baik, tahu mana yang dikehendaki Tuhan namun karena keinginan hati, ego, hasutan, dll maka manusia cenderung menerimanya sebatas pengetahuan, bukan menjadikannya sebagai landasan hidup. Mari kita masuki Minggu sengsara dengan terus ingat ketaatan Sang Mesias untuk menyatakan kasih Bapa kepada dunia, ketaatan sampai mati-Nya.