Mazmur 91:1-6, 14-16; Yeremia 24:1-10; Lukas 9:43b-48
Selamat hari Sabtu.
Tuhan adalah Allah yang mengasihi umat-Nya. Tentu itu hal yang diketahui oleh setiap kita. Kebaikan jugalah yang dilakukan oleh Tuhan kepada umat Yehuda. Mereka tetap dikasihi oleh Tuhan. Mereka yang harus dibuang ke Babel dipelihara dan diingatkan untuk berbalik kepadq Tuhan. Mereka bagaikan sekeranjang buah ara yang baik, yang bisa dimakan, namun sebagiannya tidak demikian karena kerusakannya. Tuhan berfirman kepada mereka yang mesti ada di pembuangan; Yeremia 24:5-7 (TB) "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Sama seperti buah ara yang baik ini, demikianlah Aku akan memperhatikan untuk kebaikannya orang-orang Yehuda yang Kubawa dari tempat ini ke dalam pembuangan, ke negeri orang-orang Kasdim. Maka Aku akan mengarahkan mata-Ku kepada mereka untuk kebaikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke negeri ini. Aku akan membangun mereka, bukan meruntuhkannya; Aku akan menanam, bukan mencabutnya. Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu bahwa Akulah TUHAN. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku ini akan menjadi Allah mereka, sebab mereka akan bertobat kepada-Ku dengan segenap hatinya. Tuhan mengajar dan menghajar umat yang mau tetap beriman kepada-Nya. Hidup mereka disertai dan diberkati, dan mereka diajak berbalik kepada Tuhan.
Tuhan melihat hati kita: apakah hati kita tertuju kepada-Nya? Itulah yang mestinya kita lakukan dalam hidup kita. Karena itu ketika Tuhan Yesus memberitakan bagaimana Dia mesti merendahkan diri sedemikian rupa sampai mengorbankan nyawa-Nya dalam penderitaan-Nya yang kedua, Dia juga mengajak kepada murid untuk mempunyai kerendahan hati. Lukas 9:48 (TB) dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar."
Adakah kita mau merendahkan diri kita di hadapan Tuhan?
Doa :
Keluarga yang mampu berbagi dengan yang membutuhkan.