Yeremia 32:1-3a, 6-15; Mazmur 91:1-6, 14-16; 1 Timotius 6:6-19; Lukas 16:19-31
Selamat hari Minggu keenambelas setelah Pentakosta.
Mengatakan kebenaran tidak selalu bisa diterima oleh orang lain. Itulah yang terjadi Yeremia yang menubuatkan Yerusalem akan diserahkan kepada Babel yang sedang mengepung (Yer. 32:3b). Ia ditahan di pelataran penjagaan istana raja Yehuda. Yeremia membawa firman Tuhan kepada raja namin raja tidak mau menerima firman itu. Tuhan menghendaki umat yang taat dan setia kepada-Nya, dan Tuhan melindungi mereka dengan kesetiaan-Nya (Mzm. 91:14-16). Kisah orang kaya dan Lazarus (Luk. 16:19-31) menunjukkan bagaimana kasih setia Tuhan bagi mereka yang mau percaya kepada-Nya dan sebaliknya Tuhan murka jikalau umat yang mementingkan diri sendiri. Dan untuk itu setiap orang mestilah bertanggung jawab dengan pilihannya sendiri. Oleh karena itu nasehat Paulus kepada Timotius supaya mempunyai rasa cukup dalam hidup. 1 Timotius 6:6-8 (TB) Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
Merasa cukup di tengah kelimpahan sulit dilakukan oleh manusia. Namun inilah yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita. Ketika kita merasa cukup dengan apa yang ada pada kita atau apa yang kita miliki, hidup kita menjadi damai dan menghindarkan kita dari kejahatan.
Doa :
Jemaat yang memelihara hidup persekutuan, kesaksian dan pelayanan.