Mazmur 106:1-6, 19-23; Keluaran 24:12-18; Markus 2:18-22
Selamat hari Sabtu
Naik ke gunung Sinai adalah cara Tuhan memerintahkan Musa supaya umat mengikuti hukum-hukumnya. Keluaran 24:12 (TB) TUHAN berfirman kepada Musa: "Naiklah menghadap Aku, ke atas gunung, dan tinggallah di sana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan untuk diajarkan kepada mereka."Di sanalah juga dinyatakan kekudusan Tuhan (Kel. 24:15-18) sehingga tidak semua orang diperkenankan naik ke gunung Sinai dan Musa membagi tugas dengan Harun dan Hur untuk memimpin umat di kaki gunung(Kel. 24:14). Kekudusan Tuhan dan hukum yang diberikan menjadi hal yang patur dijaga oleh umat dalam hidupnya seperti yang diakui oleh pemazmur. Mazmur 106:3-5 (TB) Berbahagialah orang-orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di segala waktu!
Ingatlah aku, ya TUHAN, demi kemurahan terhadap umat-Mu, perhatikanlah aku, demi keselamatan dari pada-Mu, supaya aku melihat kebaikan pada orang-orang pilihan-Mu, supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu, dan supaya aku bermegah bersama-sama milik-Mu sendiri. Mencintai Tuhan dan kekudusan dengan melaksanakan kehendak Tuhan seperti yang ada dalam hukum Tuhan.
Jadi, hukum bukan karena aturan namun karena kasih. Itulah yang ditekankan oleh Tuhan Yesus ketika orang Farisi berkomentar ketika murid-murid Tuha Yesus tidak berpuasa. Markus 2:19-20 (TB) Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
Hukum bukan hanya yang tersurat namun menjadi bagian menjaga kehidupan, dan kekudusan Tuhan.
Bukankah ini juga merupakan sikap kita?
Doa:
Keluarga yang tetap berdoa.