Yes. 28 : 9-13; 1 Pet. 4 : 7-19
Bagaimana kalau pemimpin berlaku yang jahat dan serong? Bukankah menjadikan rakyat menjadi bingung dan tak tahu arah karena sebagai pemimpin mereka adalah petunjuk arah bagi umat. Demikianlah yang sedang terjadi dalam bacaan kita. Ketika imam dan nabi hanya menuruti keinginannya sendiri, yang terjadi adalah mereka tak menyampaikan Firman Tuhan kepada umat, dan menimbulkan kebingungan umat; Yesaya 28:12 (TB) Dia yang telah berfirman kepada mereka: "Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang lelah; inilah tempat peristirahatan!" Tetapi mereka tidak mau mendengarkan. Sebagai orang yang sudah dipilih untuk memimpin Israel, tentu mestilah mereka memperbaiki diri. Bagaimana dengan kita? Bukankah kita sering menyebut diri sebagai orang pilihan Allah? Apakah yang sudah kita lakukan? Petrus mengingatkan kepada jemaat tujuan suratnya supaya mereka berlaku yang benar dalam hidup mereka. 1 Petrus 4:11 (TB) Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
Hidup yang sudah diselamatkan mestilah menjadi hidup yang memberi arti dalam hidup ini. Bagaimana kalau karena perbuatan baik yang kita lakukan, kita menderita? 1 Petrus 4:12-13 (TB) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. Ya. Bersukacitalah karena penderitaan kita bukan karena dosa namun karena kita beriman kepada Tuhan. Dan ingatlah: 1 Petrus 4:19 (TB) Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.
Tuhan menyertai kita yang mau bersaksi.