1 Raja-raja 19:1-4, 8-15a; Mazmur 42 – 43; Galatia 3:23-29; Lukas 8:26-39
Selamat hari Minggu Kedua setelah Pentakosta.
Demi mendengar ancaman Izebel, takutlah Elia dan ia melarikan diri ke padang gurun(1 Raj. 19: 1-4). Tuhan tidak membiarkan Elia dalam ketakutannya. Tuhan menguatkan Elia dan panggilannya (1 Raj. 19:8-15). 1 Raja-raja 19:15 (TB) Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram. Selalu ada waktu Tuhan menguatkan panggilan kita dalam perjalanan hidup dan pelayanan kita. Peristiwa di Gerasa menjadikan orang yang kerasukan legion dibebaskan dari roh jahat yang menguasainya karena disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Pemulihan menjadikan orang tersebut mempunyai tekad mengikut Tuhan Yesus. Namun ada perintah lain yang baik untuk dirinya. Lukas 8:38-39 (TB) Dan orang yang telah ditinggalkan setan-setan itu meminta supaya ia diperkenankan menyertai-Nya. Tetapi Yesus menyuruh dia pergi, kata-Nya: "Pulanglah ke rumahmu dan ceriterakanlah segala sesuatu yang telah diperbuat Allah atasmu." Orang itu pun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya.
Orang yang baru disembuhkan memerlukan proses menjadi tenang; pulang ke rumah dan melakukan pekabaran Injil di Gerasa, tempatnya sendiri.
Kesadaran diri siapa diri kita, itulah yang Tuhan lakukan kepada Elia dan orang yang kerasukan setan. Kita pun sebagai orang beriman perlu mempunyai kesadaran diri supaya kita mampu melakukan tugas panggilan dan pengutusan kita. Paulus menegaskan hal ini kepada jemaat Galatia.
Galatia 3:26-27, 29 (TB) Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.
Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.
Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.
Mari kita memiliki kesadaran siapa diri kita, dan meghayatinya dalam setiap laku kita.
Doa :
Jemaat dan anggota jemaat yang tetap mendukung pelaksanaan protokol kesehatan.