Mazmur 146; Amsal 28:11-28; Lukas 9:43b-48
Selamat hari Sabtu.
Dalam perjalanan hidup, setiap orang berjumpa dengan berbagai macam orang. Dalam dua kutub, mereka adalah orang yang berhikmat dan orang bebal. Dalam perjalanan itu, setiap orang beriman memilih; percaya kepada Tuhan dan menjadi orang berhikmat, atau percaya kepada mereka yang fasik? Penulis kitab Amsal memberi nasehat; Amsal 28:25-26 (TB) Orang yang loba, menimbulkan pertengkaran, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, diberi kelimpahan. Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal, tetapi siapa berlaku dengan bijak akan selamat. Menaruh percaya kepada Tuhan, itulah yang patut dilakukan. Mazmur 146:1-4 (TB) Haleluya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!
Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada. Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan. Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya. Tuhan adalah tempat yang aman bagi setiap orang yang mau percaya kepada-Nya. Kala murid-murid-Nya masih bingung kala Tuhan Yesus menyatakan bahwa Dia yang dipercaya mereka sebagai Mesias namun berkata Dia diserahkan kepada manusia Luk. 9:44), murid- murid mah berebut sebutan "yang terbesar" diantara mereka (Luk. 9:46), Lukas 9:47-48 (TB) Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya, dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar."
Hendaklah hidup tidak mengandalkan manusia. Andalkanlah Tuhan dalam hidup di dunia.
Doa:
Keluarga yang saling terbuka dan percaya kepada Tuhan.