Lukas 1:46b-55; Yesaya 33:17-22; Wahyu 22:6-7, 18-20
Selamat hari Kamis.
Nyanyian Maria dalam Lukas 1: 46b-55 merupakan nyanyian syukur dan peneguhan bahwa pertolongan Tuhan sudah nyata dalam segala karya kasih-Nya, karena itu Maria berkata: Lukas 1:46-49 (TB) Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
Tidak patutkah kita bersukacita seperti Maria? Juga ketika menanti kedatangan-Nya?
Setiap kita sedang menantikan kedatangan Tuhan. Sudah siapkah kita? Kitab Wahyu mengingatkan supaya kita benar-benar mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya, dan mengingatkan supaya tidak menambahkan atau mengurangkan perkataan dalam nubuat (Why. 22:6-7, 18-20). Dalam penantian itu, penulis kitab Yesaya mengingatkan: Yesaya 33:20-22 (TB) Pandanglah Sion, kota pertemuan raya kita! Matamu akan melihat Yerusalem, tempat kediaman yang aman, kemah yang tidak berpindah-pindah, yang patoknya tidak dicabut untuk seterusnya, dan semua talinya tidak akan putus. Di situ kita akan melihat betapa mulia TUHAN kita: seperti tempat yang penuh sungai dan aliran yang lebar; perahu dayung tidak melaluinya, dan kapal besar tidak menyeberanginya. Sebab TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita.
Dia pasti datang. Pertolongan-Nya pasti diberikan. Jangan takut. Karena itu nantikanlah dengan tekun.
Doa :
Kesehatian bangsa – bangsa untuk keluar dari krisis ekonomi global.