Yesaya 40 : 1 – 11; Mazmur 85 : 1 – 3, 9 – 14; 2 Petrus 3 : 8 – 15a; Markus 1 : 1 – 8
Selamat Minggu Adven ke dua.
Hal yang paling tidak disukai adalah menunggu karena menunggu berarti membawa diri kita pada ketidakpastian. Itulah yang dialami oleh orang Israel yang dibuang ke Babel. Mereka menghadapi ketidakpastian. Karena itu ketika ketika Yesaya diperintahkan untuk menyerukan kepada bangsa Israel, maka ia bertanya: "Apakah yang harus kuserukan?" (Yes. 40 : 6a). Kepada Yesaya, Tuhan memberikan kepastian pembebasan umat Israel dan ia diminta mewartakannya: Tuhan sendirilah yang akan menyelamatkan Israel bagai gembala (Yes. 40 : 10-11, lih. Mzm. 85 : 1-3, 9-14).
Kabar baik jugalah yang dibawa oleh Yohanes pembaptis kepada umat Israel seperti yang dinubuatkan (Mark. 1 : 2 - 4, 7-8). Kita sedang di masa Adven, penantian. Ingatlah: kedatangan-Nya kembali adalah pasti, namun waktunya kita tidak tahu. Karena itu nasehat penulis kitab Petrus:
2 Petrus 3:13-15 (TB) Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
Tidak sanggupkah kita berjaga-jaga? Roh Kudus menyertai kita semua.
Doa :
1. Jemaat yang sudah melakukan ibadah onsite.
2. Persiapan Pilkada serentat tanggal 9 Desember 2020.