Hak. 14: 1-20; Fil. 1: 3-14
Membaca Alkitab kita, tidak selalu kita menjumpai tokoh dengan hidup yang halus dan mulus, bahkan kalau boleh dibilang sebagian besar mengalami liku-liku kehidupan sebagai orang beriman. Dua tokoh hari ini juga menunjukkan hal tersebut. Simson dengan kekuatan dan emosinya, mencari gara-gara dengan orang Filistin. Simson dipakai Tuhan dengan cara yang seperti itu. Juga Paulus, yang dalam hidup yang awalnya sebagai orang yang mengejar orang Kristen, lalu ia justru menjadi rasul yang mewartakan Injil ke berbagai tempat. Ia punya banyak kawan maupun orang yang memusuhinya. Ada orang yang menyelewengkan Injil dan masih banyak lagi. Bahkan surat Filipi ditulis ketika Paulus ada di dalam penjara.
Apakah mereka menyesal?
Paulus bersaksi:
Filipi 1:18-20 (TB) Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita, karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus. Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.
Dalam semuanya itu, apa yang perlu kita pelajari? Bahwa mereka dipakai Allah dengan cara-Nya, dan mereka bersedia untuk memuliakan Tuhan dalam hidup mereka. Tidakkah kita juga mesti melakukan hal yang demikian? Memuliakan Tuhan dalam hidup kita.