Mazmur 56; 1 Raja-raja 17:8-16; 1 Korintus 2:6-16
Selamat hari Senin.
Penderitaan bisa dialami oleh siapa saja, termasuk orang beriman. Yang mestinya membedakan adalah: bagaimana orang beriman menghadapi dan menyelesaikannya. Elia diperintahkan Tuhan untuk pergi ke Sarfat, daerah Sidon (1 Raj. 17:8-10). Dalam kesulitan yang juga dialami oleh janda itu, Tuhan menyatakan mujizat-Nya. 1 Raja-raja 17:13-16 (TB) Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia. Tuhan menjadi penolong bagi umat-Nya, juga ketika mereka dalam kesesakan, dan inilah pengakuan pemazmur; Mazmur 56:12-13 (TB) (56-13) Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan kulaksanakan, dan korban syukur akan kubayar kepada-Mu. (56-14) Sebab Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, bahkan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung; maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.
Hidup umat yang menaruh pengharapan kepada Tuhan, itulah hidup yang patut kita lakukan. Pemahaman orang beriman hendaklah dipandang dari hikmat yang Tuhan berikan. 1 Korintus 2:12-13 (TB) Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.
Karena itu mari kita menjadi umat yang tetap teguh beriman, dan memakai hikmat Tuhan yang menolong setiap kita.
Doa:
Masyarakat yang menjaga melakukan penanaman pohon.