Mazmur 111; Ulangan 3:23-29; Roma 9:6-18
Selamat hari Kamis.
Berjuang dan berusaha namun tidak mendapatkan yang diharapkan adalah hal yang mengecewakan. Itulah yang dialami oleh Musa ketika ia meminta untuk diizinkan memasuki tanah Kanaan (Ul. 3:23-25). Tuhan memberi Musa bisa melihat tanah Kanaan, dan kepemimpinan diserahkan kepada Yosua. Ulangan 3:26-28 (TB) Tetapi TUHAN murka terhadap aku oleh karena kamu dan tidaklah mendengarkan permohonanku. TUHAN berfirman kepadaku: Cukup! Jangan lagi bicarakan perkara itu dengan Aku. Naiklah ke puncak gunung Pisga dan layangkanlah pandangmu ke barat, ke utara, ke selatan dan ke timur dan lihatlah baik-baik, sebab sungai Yordan ini tidak akan kauseberangi. Dan berilah perintah kepada Yosua, kuatkan dan teguhkanlah hatinya, sebab dialah yang akan menyeberang di depan bangsa ini dan dialah yang akan memimpin mereka sampai mereka memiliki negeri yang akan kaulihat itu.
Oleh karena Musa melanggar yang diperintahkan Tuhan, hal ini terjadi. Sebagai Musa tentu tidak mudah menerima hal ini. Namun, itulah sebuah akibat dari melanggar yang diperintahkan Tuhan sekalipun oleh desakan orang Israel. Dalam hidup tidak selalu kita bisa menerima kehendak Tuhan. Karena itu diperlukan hikmat dari Tuhan untuk memahaminya. Mazmur 111:7-8 (TB) Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh, kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran. Pekerjaan Tuhan diwartakan dalam keputusan untuk mendidik setiap orang dalam segala keadaan. Roma 9:14-15, 18 (TB) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!
Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.
Mari kita belajar memahami kehendak-Nya.
Doa:
Kaum muda mempunyai pandangan yang luas tentang berbagai masalah.