Mazmur 23; 1 Samuel 15:22-31; Efesus 5:1-9
Selamat hari Jumat.
Menyogok atau memberi suap seringkali dilakukan untuk mengubah keputusan orang yang mengambil keputusan. Sogok atau memberi suap adalah permohonan kebijaksanaan dari apa yang seharusnya. Itulah anggapan Saul dengan membawa kambing, domba dan lembu. 1 Samuel 15:22-23 (TB) Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."Itulah ketegasan Samuel kepada Saul. Dengan pelanggaran yang Saul lakukan, Tuhan telah menolaknya.
Tuhan adalah Allah yang menggembalakan umat-Nya, dan memberikan apa yang diperlukan oleh umat dalam perjalanan hidupnya, dan mengikut jalan Tuhan adalah tindakan umat. Itulah yang juga dinyatakan oleh Paulus; Efesus 5:1-2 (TB) Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah. Kita sebagai umat Allah diajak untuk berubah dalam hidup kita. Efesus 5:8-9 (TB) Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
Tidakkah kita menjadi anak-anak terang dalam hidup kita yang berlaku benar, dan meninggalkan perbuatan kegelapan (Efesus 5:3-7)?
Doa :
Masyarakat supaya tidak terjebak politik identitas.