Mazmur 46; Zakharia 11:1-17; 1 Petrus 1:3-9
Selamat hari Jumat.
Kesaksian Zakharia atas kehidupan bangsanya kala pemimpin mereka mencari keuntungan sendiri, dan bahkan umat yang digambarkan sebagai domba justru melawan Zakharia. Zakharia 11:7-8 (TB) Maka aku menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk pedagang-pedagang domba. Aku mengambil dua tongkat: yang satu kusebutkan "Kemurahan" dan yang lain kusebutkan "Ikatan"; lalu aku menggembalakan domba-domba itu. Dalam satu bulan aku melenyapkan ketiga gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap domba-domba itu, dan mereka pun merasa muak terhadap aku. Umat Allah yang justru hidup sekehendak diri mereka sendiri, dan yang menggembalakan mereka adalah gembala yang pandir (Zak. 11:16-17). Tidaklah demikian Tuhan. Dialah gembala yang sejati dalam hidup umat. Mazmur 46:4-7 (TB) (46-5) Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. (46-6) Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi. (46-7) Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang, Ia memperdengarkan suara-Nya, dan bumi pun hancur. (46-8) TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.
Jika Tuhan diundang dalam hidup orang percaya, kehadiran-Nya membawa kedamaian bagi setiap orang. Karena itu penulis kitab 1 Petrus berkata; 1 Petrus 1:3-5 (TB) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
Setiap kita -orang beriman- punya pengarapan dan iman yang Tuhan berikan kepadq kita, dan karena itu prilaku kita adalah kasih, cerminan sebagai orang yang berimab dan berpengharapan.
Doa:
Pemerintah melakukan program yang memikirkan kesejahteraan rakyat.

![[Logo MITRA]](/img/logomitra.png)
