Kej. 2 : 4-14; Luk. 8 : 4-15
Manusia adalah ciptaan Allah. Allah memberikan nafas hidup dari karya yang dibentuk-Nya. Allah tidak hanya mencipta namun Dia juga menyediakan dan mempersiapkan segala sesuatu bagi manusia hidup. Baru setelah semuanya siap, maka Tuhan menempatkan manusia di taman Eden. Betapa Tuhan adalah Allah yang menyediakan bagi kehidupan manusia. Dia adalah pencipta, dan kita manusia adalah ciptaan-Nya. Hubungan ini perlu terus kita jaga dalam sepanjang hidup kita. Yang perlu kita pertanyakan ke dalam diri kita sendiri adalah: bagaimana sikap hidup kita kepada Tuhan? Bagaimana sikap kita kepada Firman yang Tuhan taburkan dalam hidup kita?
Tuhan Yesus memberikan sebuah perumpamaan tentang penabur biji gandum. Benih itu jatuh di empat macam media: jalan, tanah yang berbatu, tanah bersemak duri dan tanah yang sudah diolah (diambil batunya dan dibersihkan dari semak). Dan dari semuanya itu, tanah yang subur menghasilkan yang banyak, sedang yang lain benihnya hilang atau mati. Lukas 8:8 (TB) Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
Tuhan Yesus sedang mengingatkan kepada pendengarnya, dan itu yang Tuhan Yesus ungkapkan kepada murid-murid; mendengar Firman itu harus bersiap diri menerima Firman itu. Jangan hal duniawi merampas Firman itu atau kita dikuasai oleh ketakutan dan kekhawatiran sehingga Firman yang baik itu tak bertumbuh dan berbuah. Menyimak kembali perumpamaan ini, mari kita menjadi umat Allah yang menjadikan hati kita sebagai lahan yang subur bagi Firman Tuhan, dan mengingat: Tuhan telah memberi segala kebaikan bagi kita.