Mazmur 32; Yosua 4:1-13; 2 Korintus 4:16-5:5
Selamat hari Kamis.
Kuat bertahan dalam kesesakan, itulah yang diajakkan oleh pemazmur kepada pembaca dan pendengar mazmur (nyanyian)-nya. Mazmur 32:3-6 (TB) Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari; sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku.
Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya. Orang-orang percaya diajak untuk tetap percaya kepada rancangan kasih Tuhan hingga mampu bertahan. Itulah yang dilakukan oleh orang Israel ketika mereka menyeberangi sungai Yordan, memasuki tanah Kanaan. Yosua 4:8-10 (TB) Maka orang Israel itu melakukan seperti yang diperintahkan Yosua. Mereka mengangkat dua belas batu dari tengah-tengah sungai Yordan, seperti yang difirmankan TUHAN kepada Yosua, menurut jumlah suku Israel. Semuanya itu dibawa merekalah ke seberang, ke tempat bermalam, dan diletakkan di situ. Yosua menegakkan dua belas batu di tengah-tengah sungai Yordan itu, di tempat bekas berjejak kaki para imam pengangkat tabut perjanjian itu. Batu-batu itu masih ada di sana sampai sekarang. Para imam pengangkat tabut itu tinggal berdiri di tengah-tengah sungai Yordan, sampai selesai dilakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepada Yosua untuk disampaikan kepada bangsa itu, sesuai dengan segala yang diperintahkan Musa kepada Yosua. Maka menyeberanglah bangsa itu dengan cepat-cepat.
Iman-lah yang membawa umat memasuki tanah perjanjian oleh karena tuntunan Tuhan. Karena itu umat diajak untuk terus mengikut Tuhan, percaya kepada-Nya. Seperti Paulus di masa tuanya berkata; 2 Korintus 4:16-17 (TB) Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Kesehatan Paulus tidak baik-baik saja; makib merosot karena penderitaan yang harus ia tanggung tapi imannya dibaharui dari sehari ke sehari. Karena; 2 Korintus 5:1, 5 (TB) Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia. Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.
Pengharapan di dalam Tuhan membawa kita kuat bertahan dalam mengikut Dia.
Doa:
Tersedia lapangan pekerjaan yang sesuai zaman.