Ulangan 29 : 2-20; Matius 10 : 34-42
Selamat hari Sabtu.
Perkataan Tuhan Yesus kepada keduabelas murid: Matius 10:34-36 (TB) "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Membuat kita terkejut. Mungkin kita bertanya: bukankah Tuhan itu kasih, dan Dia mengasihi kita? Bukankah kasih itu mengeratkan? Tapi mengapa Tuhan menjadi pemisah?
Jika kita lihat hanya sekilas mata, tentu memang itu kesimpulan kita. Namun hari ini Tuhan Yesus bukan bicara soal kasih dalam arti saling mengasihi. Tuhan Yesus berbicara tentang: di mana hatimu melekat? Apa atau siapakah yang utama dan terutama dalam hidupmu? Tuhankah? Atau orang di dunia ini, keluargamu? Atau benda di dunia ini, berhalamu?
Hal yang sama diingatkan Tuhan kepada umat Israel: Tuhan sudah melepaskanmu dari tanah Mesir dengan segala berhalanya -dan sekalipun kamu hidup enak di sana- apakah hatimu melekat kepada kenikmatan itu, atau kepada Tuhan? Bahkan ketika engkau sudah dihantar ke arah tanah perjanjian, ke mana hatimu melekat?
Karena itu Tuhan mengingatkan kepada mereka: Ulangan 29:19-20 (TB) Tetapi apabila seseorang pada waktu mendengar perkataan sumpah serapah ini menyangka dirinya tetap diberkati, dengan berkata: Aku akan selamat, walaupun aku berlaku degil dengan demikian dilenyapkannya baik tanah yang kegenangan maupun yang kekeringan maka TUHAN tidak akan mau mengampuni orang itu, tetapi murka dan cemburu TUHAN akan menyala atasnya pada waktu itu; segenap sumpah serapah yang tertulis dalam kitab ini akan menghinggapi dia, dan TUHAN akan menghapuskan namanya dari kolong langit.
Jadi, jika kita juga diajak melintasi sejarah kehidupan kita, kemana kita akan bersandar?
Doa:
Tetap percaya kepada Tuhan dalam segala keadaan.