GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Kedudukan dan Jabatan

Terpublikasi Mon, 15 Jul 2019   

oleh:

Ester 2 : 19-3:6; Kisah Para Rasul 1 :15-20

Selamat hari Kamis.

Diakui atau tidak, kedudukan dan jabatan begitu didambakan oleh banyak orang. Kedudukan dan jabatan memberi rasa hormat bagi yang emilikinya namun dibalik itu ada berbagai keuntungan yang dimiliki; uang, fasilitas, dan banyak lagi yang lain. Oleh karena begitu menyenangkannya kedudukan dan jabatan maka tak heran orang menggunakan cara apapun untuk meraihnya. Dua orang sida-sida raja yang melihat Mordekhai duduk di pintu gerbang istana raja menjadi sakit hati, bahkan ingin membunuh raja Ahasyweros. Bahkan Haman, orang nomer dua setelah raja, ketika Mordekhai tidak sujud menyembah kepadanya, ia sakit hati. Ester 3:5-6 (TB)  Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman, tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina untuk membunuh hanya Mordekhai saja, karena orang telah memberitahukan kepadanya kebangsaan Mordekhai itu. Jadi Haman mencari ikhtiar memunahkan semua orang Yahudi, yakni bangsa Mordekhai itu, di seluruh kerajaan Ahasyweros. Kuasa dan kedudukan, ketika dipergunakan dengan sekehendak hatinya menjadikan orang itu lupa bahwa kedudukan dan jabatannya adalah berasal dari Tuhan. Yudas adalah seorang diantara keduabelas murid Tuhan namun ia membawa pemimpin agama Yahudi menangkap Tuhan Yesus. Kisah Para Rasul 1:15-17 (TB)  Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata: "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.

Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini." Pelayanan mesti dilakukan. Kedudukan Yudas sebagai salah seorang diantara murid Tuhan Yesus mesti digantikan. Bukan sekedar menggenapkan namun untuk menjalankan pelayanan.

Adakah kita menjadikan kedudukan dan jabatan sebagai tujuan, atau alat untuk menyatakan kuasa atau untuk melayani? Pilihlah yang tepat supaya kita mampu hidup benar.

Doa:
Menjadikan kedudukan dan jabatan sebagai alat pelayanan kepada Tuhan.