GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Kebahagiaan Orang yang Diampuni

Terpublikasi Mon, 03 Nov 2025   

oleh:

Yesaya 1:10-18; Mazmur 32:1-7; 2 Tesalonika 1:1-4, 11-12; Lukas 19:1-10

Minggu Keduapuluhsatu Setelah Pentakosta.

Pengampunan dan pertobatan adalah dua sisi yang ada dalam semangat cinta kasih Tuhan. Di satu sisi Tuhan yang bersedia untuk mengampuni, di sisi lain, manusia berdosa yang mau datang kepada Tuhan. Dalam kitab Yesaya Tuhan tak menghendaki ritual agama namun dengan tetap berlumur dosa (Yes. 1:10-15) namun menghendaki pertobatan umat. Yesaya 1:16-18 (TB)  Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! 

Marilah, baiklah kita beperkara! — firman TUHAN — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna  merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Pengampunan pasti Tuhan berikan karena belas kasihan kepada dunia ini. Ini ditegaskan oleh pemazmur yang menyatakan ketidaknyamanan hidup dalam dosa dan berbahagianya orang yang diampuni (Mzm. 32:1-4). Karena itu dengan penuh sesal pemazmur berkata; Mazmur 32:5 (TB)  Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Perasaan lega itulah yang dialami oleh Zakheus ketika Tuhan Yesus menyapa dan menumpang di rumahnya, dan tanda pertobatannya dilakukan dalam tindakan. Lukas 19:8-10 (TB)  Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat. "Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."Pengampunan kepada Ayub menjadikan dia bukti bagaimana Tuhan mencari yang hilang untuk diselamatkan-Nya.

Hidup orang yang diselamatkan semata adalah melakukan iman yang kuat dan kasih yang teguh sekalipun jemaat Tesalonika mengalami penderitaan karena iman mereka (band. 2 Tes. 1:1-4), dan Paulus menguatkan mereka dengan doanya. 2 Tesalonika 1:11-12 (TB)  Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu, sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.

Bukankah kita juga patut memberi bukti pertobatan kita dengan beriman makin teguh dan melakukan kasih makin rajin sebagai pengucapan syukur karena kasih-Nya?

Doa:
Jemaat – jemaat di pelosok desa yang membutuhkan peralatan ibadah.