Ayub 1: 1, 2: 1-10; Mazmur 8; Ibrani 1: 1-4, 2: 5-12; Markus 10: 2-16
Selamat hari Minggu Biasa kesembilanbelas.
Sengsara seringkali menjadi jalan untuk berbalik dari orang yang mengasihi Tuhan menjadi orang yang mengutuki Tuhan. Itulah yang dinyatakan oleh iblis ketika ia memohon supaya diizinkan membuat Ayub lebih sengsara (Ayub 2 : 7-8). Namun seperti apapun sakit yang diderita bahkan dengan dorongan istrinya melawan Tuhan, Ayub berkata: Ayub 2:10 (TB) Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya. Ayub tahu bahwa Tuhan berkuasa atasnya, dan sebagaimana kata pemazmur: Tuhanlah yang patut dimuliakan dalam hidup dengan karya kasih-Nya (Mzm. 8). Kasih Tuhan juga nyata dalam kehidupan keluarga maka tepatlah ketika Tuhan Yesus mengajak untuk menghargai lembaga pernikahan dengan mengasihi istri, dan tidak mengutamakan ketegaran hati kita, dan bagaimana anak-anak mesti mendapat tempat supaya mereka mengetahui kebenaran.
Semuanya itu disempurnakan dalam karya Tuhan yang menyelamatkan dalam Yesus Kristus, Tuhan kita(Ibr. 1 : 1-4, 2 : 7-10).
Mari kita rayakan kasih Tuhan dalam Perjamuan Kudus hari ini dan memuliakan kasih Tuhan dalam kehidupan keluarga kita.
Doa :
Jemaat dan anggota jemaat mendukung pemerintah melakukan vaksinasi.