Kejadian 45:1-15; Mazmur 133; Roma 11:1-2a, 29-32; Matius 15:21-28
Selamat hari Minggu Keduabelas setelah Pentakosta
Persaudaraan dan persahabatan diuji oleh peristiwa-peristiwa dalam hidup. Setiap orang di dalamnya diuji: apakah mereka sanggup memberi arti persaudaraan dan persahabatan itu. Kisah Yusuf yang bertemu dengan saudara-saudaranya adalah kisah yang bisa saja merupakan balas dendam luar biasa jika Yusuf tak mampu melihat segala peristiwa yang dialaminya adalah pertolongan dan penyertaan Tuhan (Kej. 45:4-13). Kejadian 45:5-8 (TB) Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai.
Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir. Itulah refleksi Yusuf tentang kehidupan mereka sebagai saudara. Suatu pernyataan campur tangan Tuhan untuk kehidupannya dan kehidupan keluarganya. Suatu sikap yang mengeratkan persaudaraan. Pemazmur mengibaratkan sebuah sukacita yang meluap. Mazmur 133:3 (TB) Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Sukacita yang besar jika kita bisa menjaga persaudaraan dan persahabatan dalam hidup. Sikap inilah dan juga terutama iman percayanya kepada Tuhan yang menjadikan Tuhan Yesus berbelaskasihan kepada perempuan Kanaan yang anaknya kerasukan setan (Mat. 15:22), dan menyembuhkan anak perempuan itu. Matius 15:28 (TB) Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh. Sikap persaudaraan hendaklah selalu ada dalam kehidupan setiap kita. Itulah yang mau diingatkan Paulus kepada jemaat yang seakan mau memisahkan antara Israel sebagai penerima keselamatan pertama dengan orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Paulus menegaskan: orang Israel pun tetap mendapat berkat itu (Rom. 11:1-2a), dan merekapun diajak untuk hidup taat kepada Tuhan dalam percaya kepada Tuhan yang telah memberi kasih karunia-Nya melalui Tuhan Yesus Kristus. Roma 11:29-32 (TB) Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka, demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan. Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.
Persaudaraan di dalam Tuhan hendaklah tetap kita pelihara dalam hidup kita setiap hari.
Doa:
Anggota jemaat yang saling mendoakan.