GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

“KASIH DAN KEMULIAAN TUHAN HADIR DALAM KESATUAN UMAT-NYA”

Baru Sun, 08 May 2016   

oleh:

Yohanes 17: 20-26

Salah satu karunia dan mujizat Tuhan yang kerap terabaikan dalam kehidupan jemaat adalah kesatuan atau kebersamaan mereka. Jemaat, maksudnya anggota jemaat pada umumnya, kerap menganggap bahwa karunia dan mujizat Tuhan itu adalah hal-hal yang sifatnya tidak biasa (extraordinary) dan personal (mungkin bisa untuk kelompok terbatas). Misalnya saja, karunia dan mujizat Tuhan saat mengalami kesembuhan yang tidak biasa (baca: bukan dengan proses medis), mengusir setan, berbahasa roh, terhindar dari kecelakaan maut , mendapat pertolongan orang yang tak dikenal secara tak terduga, dan masih banyak hal-hal yang sejenis. Akan tetapi, dalam bacaan kita hari ini disebutkan, bahwa Tuhan Yesus berdoa bagi murid-murid-Nya, termasuk murid-murid dari hasil pemberitaan mereka, agar mereka menjadi satu, sama seperti Bapa dan diri-Nya adalah satu. Artinya, dalam doa itu ada permintaan Tuhan Yesus kepada Bapa-Nya agar para murid-Nya dipersatukan di dalam diri-Nya, tetapi juga ada undangan bagi para murid-Nya untuk berupaya bersatu dalam diri-Nya, serta merasakan kasih dan kemuliaan-Nya dalam kesatuan tersebut. Itu berarti, kesatuan atau kebersamaan para murid adalah juga karunia dan mujizat Tuhan, yang mungkin selama ini dianggap sebagai hal biasa dan sekedar upaya manusia saja.Nah, persoalannya adalah bagaimana kita dapat bersatu dan merasakan kasih serta kemuliaan Tuhan tadi, sementara kita sadar, bahwa kesatuan atau kebersamaan di antara kita hanya sekedar basa-basi (artificial) dan di permukaan (surface) saja, bahkan lebih banyak konflik di dalamnya. Tentu, ini sebuah keprihatinan dan tantangan bagi kita. Kita perlu berdoa seperti Tuhan Yesus, agar Bapa menolong kita mewujudkan kesatuan atau kebersamaan tersebut. Selain itu, kita perlu rendah hati untuk mengakui kegagalan kita selama ini mewujudkan kesatuan dan kebersaman yang sejati, sehingga kita tidak merasakan kasih dan kemuliaan Tuhan terjadi atau nyata dalam kebersamaan kita. Kita juga perlu mengubah attitude (cara berpikir dan berperilaku) kita, agar kita dapat hidup dalam kebersamaan secara lebih mendalam, serta menghindari konflik-konflik yang tidak perlu dan merusak. Bukankah di dalam kesatuan atau kebersamaan yang indah, di mana kasih dan kemuliaan Tuhan sungguh-sungguh dinampakkan, maka hal itu akan membuat dunia percaya dan terundang untuk masuk dalam kasih karunia yang sama? Semoga……..