GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Hidup yang Terarah kepada Tuhan

Terpublikasi Mon, 28 Apr 2025   

oleh:

Mazmur 122; Ester 7:1-10; Wahyu 1:9-20

Selamat hari Senin.

Mazmur 122 adalah nyanyian ziarah kerinduan umat masuk ke Rumah Tuhan. Menikmati suasana yang indah di pelataran Bait Suci; pengharapan setiap orang percaya. Mazmur 122:1-2 (TB)  Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem. Suatu sukacita besar apabila umat yang berjalan dari jauh bisa menikmati kasih dan berkat Tuhan. Ester diangkat sebagai ratu raja Ahasyweros, namun untuk menyelamatkan umat Israel, ia berani memohon kepada raja. Ester 7:3-4 (TB)  Maka jawab Ester, sang ratu: "Ya raja, jikalau hamba mendapat kasih raja dan jikalau baik pada pemandangan raja, karuniakanlah kiranya kepada hamba nyawa hamba atas permintaan hamba, dan bangsa hamba atas keinginan hamba. Karena kami, hamba serta bangsa hamba, telah terjual untuk dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan. Jikalau seandainya kami hanya dijual sebagai budak laki-laki dan perempuan, niscaya hamba akan berdiam diri, tetapi malapetaka ini tiada taranya di antara bencana yang menimpa raja." 

Ester mengorbankan kenyamanan dirinya sendiri dengan meminta kepada raja supaya raja memperhatikan perkaranya. Hidup hanya terarah kepada Tuhan, itulah yang patut dilakukan oleh setiap orang percaya, pemazmur, Ester, juga umat Kristen di masa kini. Karena kesaksian yang ditulis adalah kesaksian yang hidup. Wahyu 1:19-20 (TB)  Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini. Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

Mari setiap orang beriman, tetaplah arahkan hidup dan kehidupan kita kepada Tuhan.

Doa:
Masyarakat yang menjaga melakukan penanaman pohon.