Mazmur 104:1-9, 24, 35b; Ayub 36:1-16; Roma 15:7-13
Selamat hari Kamis.
Sengsara seringkali dianggap sebagai sekedar hukuman semata padahal selalu ada maksud Tuhan dalam sengsara yang dialami oleh manusia. Di sana selalu ada belas kasih Tuhan dan harapan supaya manusia berdosa bertobat. Ayub 36:5-7 (TB) Ketahuilah, Allah itu perkasa, namun tidak memandang hina apa pun, Ia perkasa dalam kekuatan akal budi. Ia tidak membiarkan orang fasik hidup, tetapi memberi keadilan kepada orang-orang sengsara; Ia tidak mengalihkan pandangan mata-Nya dari orang benar, tetapi menempatkan mereka untuk selama-lamanya di samping raja-raja di atas takhta, sehingga mereka tinggi martabatnya. Itu semua seperti pengakuan pemazmur; Mazmur 104:24 (TB) Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu. Karena Tuhan merancangkan apa yang baik dan menyatakan damai sejahtera - Nya bagi setiap ciptaan, karena itu mereka memuji Tuhan (Mzm. 104:1-9).
Oleh karena karya kasih Tuhan, Paulus mengingatkan supaya setiap anggota saling menerima satu dengan yang lain. Roma 15:7-9 (TB) Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah. Yang aku maksudkan ialah, bahwa oleh karena kebenaran Allah Kristus telah menjadi pelayan orang-orang bersunat untuk mengokohkan janji yang telah diberikan-Nya kepada nenek moyang kita, dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa, supaya mereka memuliakan Allah karena rahmat-Nya, seperti ada tertulis: "Sebab itu aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu."
Oleh semua itu biarlah setiap makhluk bersukacita karena kasih setia-Nya yang mengasihi semua makhluk (Rom. 15:10-13).
Doa :
Gereja yang memberikan kesempatan anak muda berkreasi.