Mazmur 40:7-18; Yesaya 53:1-12; Ibrani 10:1-4
Selamat hari Selasa.
Pemazmur menyadari: sumber keselamata hanya dari Tuhan. Karena itulah ia memohon kepada Tuhan. Mazmur 40:11-12 (TB) (40-12) Engkau, TUHAN, janganlah menahan rahmat-Mu dari padaku, kasih-Mu dan kebenaran-Mu kiranya menjaga aku selalu!
(40-13) Sebab malapetaka mengepung aku sampai tidak terbilang banyaknya. Aku telah terkejar oleh kesalahanku, sehingga aku tidak sanggup melihat; lebih besar jumlahnya dari rambut di kepalaku, sehingga hatiku menyerah. Oleh karena itu percaya kepada Tuhan dan karya-Nya, itulah yang patut dilakukan. Namun atas prilaku umat Israel, penulis kitab Yesaya menanyakan; Yesaya 53:1 (TB) Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
Ketidakpercayaan umat Israel kepada pertolongan Tuhan oleh karena pertolongan itu bukan seperti yang mereka perkirakan dan harapkan (Yes. 53:2-3) padahal seperti yang dikatakan penulis kitab Yesaya: Yesaya 53:4-6 (TB) Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Karya kasih Tuhan diberikan-Nya dengan segenap hati untuk menyelamatkan manusia. Karya kasih Tuhan di dalam Kristus menjadikan manusia diselamatkan. Itu menggenapi apa yang ada di dalam hukum Taurat. Ibrani 10:1-2 (TB) Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya.
Karena itu, bersyukurlah atas karya kasih Allah dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Doa :
Masyarakat saling mengingatkan untuk tetap melakukan protokol kesehatan.