Mazmur 14; Yeremia 13:20-27; 1 Timotius 1:1-11
Selamat hari Kamis.
Pengkhianatan Yehuda kepada Tuhan diibaratkan sebagai tindakan orang yang mengkhianati pernikahan. Karena itu murka Tuhan terjadi atas mereka (Yer. 13:20-22,25-27). Ketidaksetiaan umat Tuhan sudah menjalar ke mana-mana, sampai Tuhan berfirman: Mazmur 14:2-3 (TB) TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak. Tuhan tidak diakui dalam hidup pemimpin maupun umat sehingga Tuhan menghukum mereka dengan pembuangan ke Babel. Terhadap orang yang sesat ajarannya, Paulus meminta kepada Timotius untuk tinggal di Efesus dengan satu tujuan: 1 Timotius 1:3-4 (TB) Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman.
Jika diantara kita ada yang sesat dan mengajarkan ajaran yang berbeda, hendaklah nasehat diberikan seperti yang dikatakan oleh Paulus kepada Timotius: 1 Timotius 1:5 (TB) Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas. Tuhanlah yang menjadi hal yang utama dalam kehidupan orang beriman maka saling memberikan nasehat itu penting. Mari kita saling memberikan nasehat dan saling menguatkan untuk mengikut Tuhan dengan tulus hati.
Dan jika ada yang menawan saudara dengan ajaran yang berbeda dengan ajaran sehat (mis: Shinjeonji/ shienceonji), mintalah hamba Tuhan untuk membimbing ke arah ajaran sehat.
Doa :
Kesediaan masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi anak (6 – 11 tahun).