Yesaya 9 : 1 – 6; Mazmur 96; Titus 2 : 11 – 14; Lukas 2 : 1 – 20
Selamat Malam Natal.
Fajar dinanti oleh banyak orang karena dengan hadirnya fajar, ketika mentari mulai menampakkan diri, kehangatan dirasa oleh semua makhluk.
Ketika terang yang dijanji sudah menampakka cahya - Nya, suatu harapan dinyatakan kepada umat (Yes. 9 : 1-6). Dalam Yesus sang Putera Natal, janji itu digenapi Tuhan sanggup menjadikan segala sesuatu untuk mendukung rancangan-Nya menyelamatkan dunia. Sensus penduduk menjadikan Maria dan Yusuf pergi ke Betlehem (Luk. 2 : 1-7). Kaum gembala yang miskin dan bukan siapa-siapa menurut orang Yahudi diberikan warta besar kehadiran sang Juruselamat (Luk. 2 : 8-20). Sebagai umat yang menerina kesukaan besar, penulis kitab Titus menyatakan: Titus 2:11-14 (TB) Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Oleh karena itu, bukankah kita mestinya bersyukur bersama para gembala yang bersukacita karena janji yang digenapi.
Doa :
Masyarakat bisa menata diri untuk menghadapi kenormalan baru.