GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

JANGAN LEWATKAN KESEMPATAN

Baru Wed, 01 Jun 2016   

oleh:

Yeheskiel 14:12-23; Markus 7:24-30

“Hidup ini keras, untuk meraih kesuksekan, untuk mendapat apa yang kau inginkan dan cita-citakan, butuh perjuangan. Karena itu, jangan lewatkan kesempatan yang ada, karena kesempatan tidak datang dua kali.” Apa yang menarik dari nasehat yang disampaikan oleh orang tua kepada seorang anaknya yang akan bekerja di luar kota ini?  Menurut saya adalah kalimat yang berbunyi “Jangan lewatkan kesempatan karena kesempatan tidak datang dua kali.” Apa itu kesempatan? Peluang yang dapat merubah hidup seseorang. Kesempatan juga adalah waktu karena ia tidak datang dua kali. Jika suatu kesempatan diabaikan maka biasanya menyesal kemudian. dia baikan karena itu, kesempatan juga membutuhkan keputusan karena keputusan mementukan masa depan seseorang. Dalam buku “Setengah isi Setengah Kososng” ada tiga tipe manusia melihat datangnya sebuah kesemapatan

  1. Orang yang lemah, menunggu kesempatan. Apabila sekian lama ditunggu kesempatan itu belum juga datang, maka dia akan mengambil keputusan...yach...ini memang sudah nasibku (putus asa).
  2. Orang yang kuat, menciptakan kesempatan dengan menggunakan berbagai macam cara dan daya untuk menciptakan kesempatan itu datang padanya.
  3. Orang yang bijak, memanfaatkan kesempatan karena kesempatan adalah karunia yang berharga dan belum tentu itu datang untuk dua kali.

Jika kita melihat Yeheskiel 14:12-23 Allah menyatakan penghukuman atas umat pilihan-Nya tidak tercegahkan lagi, Tuhan akan mendatangkan kelaparan (ayat 13), binatang buas (ayat15), pedang (ayat 17) dan penyakit menular (ayat 19) di tengah-tengah mereka. Penghukuman ini tidak akan dibatalkan, sekalipun ada tiga tokoh besar dalam sejarah Israel: Nuh, Daniel dan Ayub yang setia dan taat kepada Allah. Mengerikan dan menakutkan, pertanyaannya Mengapa Allah memberikan penghukuman yang berat? Karena Yehuda membuang kesempatan yang Allah berikan kepada mereka (ay.6) untuk bertobat dan kembali kepada Allah. Mereka menganggap hukuman Allah dapat dibatalkan dengan adanya satu atau dua orang benar  dan saleh ditengah mereka. TIDAK! Umat telah berdosa dimata Allah. Mereka tidak bisa mengandalkan siapapun untuk menyelamatkan mereka. Mereka harus kembali kepada Allah, meninggalkan segala kejahatan mereka dan hidup sebagai umat –Nya. Kesempatan ini diabaikan oleh Umat sehingga Allah melanjutkan hukuman-Nya

Berbeda dengan perempuan Siro Fenesia dalam Markus 7:24-30 ketika ia datang kepada Yesus dan memohon agar Yesus mengusir setan dari anaknya. Perempuan Siro Fenesia itu tidak melewatkan kesempatan yang ada, sampai akhirnya diayat 29 Yesus berkata: “Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.”

Saudaraku, mari belajar melihat kesempatan sebagai karunia yang berharga sehingga kita memuliakan nama-Nya. Amen