Mazmur 119: 1-8; Bilangan 9: 9-14; Lukas 10: 25-37
Selamat hari Sabtu.
Ketetapan mengenai hari raya adalah salah satu yang penting bagi umat Israel apalagi Paskah yang memperingati keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir, tempat perbudakan. Bahkan orang yang najis dan dalam perjalananpun memperingatinya. Mereka tidak boleh lalai (Bil. 9 : 9-14). Inilah yang patut dipegang oleh umat. Lalu, bagaimana dengan sikap imam dan orang Lewi dalam perumpamaan oran Samaria yang baik hati? Tidakkah mereka menjaga supaya tidak najis?
Menjaga tidak najis itu baik namun mengabaikan orang yang setengah mati itu bukan merupakan tindakan yang benar. Mereka tidak menjadi sesama bagi orang yang dirampok dan ditinggalkan setengah mati oleh perampok sekalipun sama-sama orang Yahudi. Justru orang Samaria, kaum yang dianggap najis dan cela oleh orang Israel, dialah yang menolong. Lukas 10:36-37 (TB) Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Kesediaan berkorban dari orang Samaria adalah karena belas kasihan.
Bagaimana dengan kita? Adakah belas kasihan Allah ada pada kita?
Doa :
Keluarga yang masih harus berjuang dalam kehidupan sehari-hari.