GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Hidupku asyik

Terpublikasi Sat, 11 Apr 2020   

oleh:

Matius 6: 34 “ Sebab itu, janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri, kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Stay at home, adalah slogan yang terus diucapkan banyak orang saat ini. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumah. Paling tidak sudah dua minggu, kami mengalami bekerja dari rumah dan sudah tiga minggu kami menjalani ibadah dari rumah. Jika ditanya, bagaimana pengalaman produktif at home, maka dengan segera kita mengatakan: bosen, tidak bisa pergi kemana-mana. Keponakan saya membuat surat yang berbunyi: rindu kepada teman-teman sampai tak bisa tidur. Guru di rumah lebih galak dari pada guru di sekolah. Ada yang mengatakan sepi dan jenuh. Lebih banyak makan dan tidur. Pendapatan berkurang tapi berat badan bertambah. Yang lain mengatakan: Paranoid, bersentuhan dengan teman segera cuci tangan, segera semprot handsanitaizer, mendapat kiriman dari tetangga, tidak berani menyentuh apalagi menikmati karena takut kena covid-19. Hidup menjadi tidak tenang karena berita di telivisi dan pesan singkat yang diterima  selalu seputar covid-19. Semakin hari usaha semakin lesu. Tidak ada orang beli. Mencari barang sulit, semua orang menimbun. 

Jika kita cermati, di tengah situasi yang sulit ini, hidup menjadi semakin berat karena kita menambah dengan keluhan, dengan perasaan kuatir, cemas, bosen. Matius 6:34 mengajak kita untuk menghayati memang hidup tidak selalu berjalan seperti yang kita inginkan. Dan seringkali kita memang  tak mampu untuk mengubah kenyataan. yang bisa kita lakukan adalah melihat situasi ini dengan produktif dan kreatif. Seperti yang dilakukan oleh seorang teman. Ia mengatakan “saya bersyukur, situasi saat ini, karena saya punya banyak waktu dengan keluarga saya. Dapat melakukan ibadah keluarga yang selama ini tidak pernah kami lakukan.” Seorang teman yang lain mengatakan “ dengan bekerja di rumah, saya punya waktu untuk belajar memasak dan menyediakan makanan sehat untuk keluarga saya.” Yang lain mengatakan:”situasi ini membuat kita lebih perhatian dengan kesehatan kita, rajin mencuci tangan, membersihkan diri.” 

Saudaraku, di tengah situasi seperti saat ini, mari buat hidup lebih hidup. Tuhan memberkati