Mazmur 91:1-2, 9-16; Keluaran 5:24- 6:12; Kisah Para Rasul 7:35-42
Selamat hari Jumat.
Menjadi seorang perantara itu tidak mudah. Ia harus memahami dan memahamkan apa yang menjadi kehendak dua pihak. Itulah peran Musa ketika Tuhan mengutusnya kepada umat Israel dan kepada Firaun. Kisah Para rasul mencatat penolakan-penolakan itu (Kis. 7:35-42). Tuhan mengutus Musa memimpin bangsa Israel dengan menegaskan dua hal; yang pertama perjanjian-Nya dengan nenek moyang mereka, dan Tuhan mendengar jeritan permintaan tolong umat (Kel. 6:1-4); Keluaran 6:6-8 (TB) (6-5) Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat. (6-6) Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir. (6-7) Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah TUHAN."
Itulah pernyataan kepedulian Tuhan kepada umat-Nya di Mesir, sebagaimana pengakuan pemazmur tentang Tuhan; Mazmur 91:1-2 (TB) Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."Tuhan itu bisa dipercaya dan tempat umat-Nya mempercayakan diri kepada-Nya.
Dalam perjalanan kehidupan sebagai orang percaya, tidakkah kita bisa menjadi hamba yang beriman kepada Tuhan?
Doa:
Pemerintah yang memikirkan kehidupan rakyatnya.