GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

HIDUP MENGANDALKAN TUHAN

Terpublikasi Tue, 08 Jan 2019   

oleh:

Daniel 2 : 24-49; Efesus 5 : 15-20

Selamat hari Selasa.

Kepada siapakah kita menggantungkan hidup kita? Kekuatan kita? Kekuatan orang lain? Atau kepada jabatan atau kedudukan kita? Tentu hal itu adalah hal yang fana belaka. Hidup bergantung kepada apa yang di dunia ini tidaklah menjadikan kita mampu mengatasi segala sesuatu. 
Itulah yang dialami orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu dan ahli nujum. Mereka tak mampu mengartikan mimpi raja. Daniel dengan kawan-kawannya memohon Tuhan yang menunjukkan mimpi dan makna mimpi raja; Daniel 2:27-28 (TB)  Daniel menjawab, katanya kepada raja: "Rahasia, yang ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum.
Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di tempat tidur ialah ini: Daniel tahu, dan mampu menjelaskan dengan baik . Oleh karena Daniel menceritakan tepat dan mengartikan sesuai dengan mimpi itu, Daniel 2:46-48 (TB)  Lalu sujudlah raja Nebukadnezar serta menyembah Daniel; juga dititahkannya mempersembahkan korban dan bau-bauan kepadanya.

Berkatalah raja kepada Daniel: "Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu." Lalu raja memuliakan Daniel: dianugerahinyalah dengan banyak pemberian yang besar, dan dibuatnya dia menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel. Kuasa Tuhan jauh melebihi kuasa manusia, dan karena itu Daniel semata-mata mau bergantung kepada Tuhan. Hidup kita pun patut kita pelihara untuk percaya dan mempercayakan diri kita kepada Tuhan. Seperti nasehat Paulus kepada jemaat di Roma; Efesus 5:15-17 (TB)  Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.  

Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Inilah yang patut dilakukan. Hidup makin bijaksana dalam segala keadaan dan situasi sehingga kita mampu hidup benar sekalipun dunia sekitar kita cemar.