Keluaran 17:1-7; Mazmur 78:1-4, 12-16; Filipi 2:1-13; Matius 21:23-32
Selamat hari Minggu Kedelapanbelas setelah Pentakosta
Pemazmur menyatakan perannya dalam kehidupan umat dengan syair dan lagunya: Mazmur 78:1 (TB) Nyanyian pengajaran Asaf. Pasanglah telinga untuk pengajaranku, hai bangsaku, sendengkanlah telingamu kepada ucapan mulutku. Pemazmur menceritakan sejarah bagaimana Tuhan menuntun umat-Nya (Mzm. 78:12-16). Peristiwa di Masa dan Meriba adalah pernyataan pemeliharaan Tuhan kepada umat (Kerl. 17:1-7). Tuhan menjadi pertolongan bagi umat di saat mereka mengalami kekurangan. Pertolongan Tuhan supaya manusia menjadi orang yang percaya dan mempercayakan hidup mereka kepada Tuhan. Itulah yang Tuhan nyatakan kepada dunia dengan kehadiran Yohanes pembaptis untuk menyatakan kebenaran tentang kedatangan Mesias dan kedatangan Tuhan Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan. Namun sayangnya keduaya ditolak oleh pemimpin agama Yahudi. Karena itu Tuhan Yesus berkata: Matius 21:31-32 (TB) Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya."
Karena kesombongan diri pemimpin agama Yahudi kedatangan Mesias ditolak. Oleh karena itu Paulus dengan menyatakan teladan Kristus mengingatkan sikap yang mesti dimiliki oleh orang beriman; merendahkan diri dan sehati sepikir; sebagaimana Kristus menuruti kehendak Bapa. Filipi 2:1-3 (TB) Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
Mari kita punya hidup yang mau merendahkan diri dan sehati sepikir dengan Bapa.
Doa:
Anggota jemaat yang saling mendoakan.