Mazmur 119: 1-8; Keluaran 22: 1-15; Ibrani 9: 1-12
Selamat hari Kamis.
Jika kita mendengar aturan maka hal yang pertama ada di pikiran kita: pembatasan. Benarkah? Bukankah dalam kitab Taurat, juga yang kita baca hari ini adalah jaminan hak bagi setiap orang supaya haknya tak dilanggar dan ia tak melanggar hak orang lain (band. Kel. 22 : 1-15). Penulis kitab Ibrani mengingatkan: adanya peraturan dan segala yang mesti dijaga keteraturannya (dalam kitab Ibrani disebutkan kemah suci; band. Ibr. 9 : 1-10), semuanya itu adalah kiasan, dan ketika yang dinantikan nyata, kita hidup dalam kasih karunia Allah dalam Kristus Yesus. Ibrani 9:11-12 (TB) Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
Tentu bukan berarti tidak diperlukan aturan lagi. Yang perlu kita ingat: kita adalah umat yang hidup oleh kasih karunia Allah. Oleh kasih karunia itulah kita diselamatkan.
Doa :
Pelaksanaan vaksinasi di berbagai tempat di luar Jawa Bali.