Mazmur 40 : 7-18; Yesaya 48 : 12-21; Matius 9 : 14-17
Selamat hari Rabu.
Siapakah Tuhan untukmu? Satu pertanyaan itu bagi orang yang sama seringkali jawabannya berbeda-beda karena keadaan berbeda. Benarkah Tuhan berbeda dalam keadaan berbeda?
Yesaya 48:12-13 (TB) "Dengarkanlah Aku, hai Yakub, dan engkau Israel yang Kupanggil! Akulah yang tetap sama, Akulah yang terdahulu, Akulah juga yang terkemudian!. Tangan-Ku juga meletakkan dasar bumi, dan tangan kanan-Ku membentangkan langit. Ketika Aku menyebut namanya, semuanya bermunculan.
Tuhan itu sama. Dia adalah Tuhan yang penuh kasih, yang kasih-Nya tak berkesudahan dalam hidup kita. Ketika murid-murid Yohanes bertanya: mengapa murid Yesus tidak berpuasa sedangkan mereka dan orang Farisi berpuasa, Tuhan Yesus menjawab dengan dua perumpamaan yang menyatakan perbedaan murid Yesus, bahwa mereka menyatakan ajaran baru tentang kasih karunia, dan memang ada masanya mereka akan melakukan puasa juga (Mat. 9 : 15) namun dengan pengertian yang berbeda. Matius 9:17 (TB) Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."
Pemahaman bahwa kasih karunia Allah tidak berubah menjadikan kita tidak menjadikan puasa sebagai sebuah kewajiban namun sebagai upaya untuk menghayati: hidup ini semata-mata oleh karena kasih karunia Allah.
Doa:
Pengertian untuk hidup dalam kasih karunia Allah.