Mazmur 148; Yeremia 31:15-17; Matius 2:13-18
Selamat hari Kamis.
Memuji dan memuliakan Tuhan, itulah hidup yang dipersembahkan untuk Tuhan yang melakukan kebaikan (Mzm. 148). Namun, apakah itu semua karena semua baik-baik saja? Hidup orang beriman tidak luput dari penderitaan. Namun penderitaan bukanlah akhir dari segala sesuatu. Pengharapan yang dimiliki menguatkan orang beriman sekalipun jalan deritalah yang dialaminya. Itulah yang dikuatkan oleh penulis kitab Yeremia ketika orang beriman menderita. Yeremia 31:16-17 (TB) Beginilah firman TUHAN: Cegahlah suaramu dari menangis, dan matamu dari mencucurkan air mata, sebab untuk jerih payahmu ada ganjaran, demikianlah firman TUHAN; mereka akan kembali dari negeri musuh. Masih ada harapan untuk hari depanmu, demikianlah firman TUHAN: anak-anak akan kembali ke daerah mereka. Berlatar belakang Rachel yanh kehilangan anak yang baru dilahirkannya (Yer. 31:15, Kej. 35: 16-19) Yeremia meneguhkan umat. Jalan yang ditempuh oleh Maria dan Yusuf untuk menjadi sarana hadirnya sang Juruselamat juga bukan jalan yang mudah. Karena murka Herodes, Yusuf dan Maria mesti menyingkir ke Mesir (Mat. 2:13-15), dan orang tua yang memiliki anak di bawah tiga tahun harus kehilangan anak-anak mereka (Mat. 2:16-18).
Tentu tidak ada yang bisa mengatakan "semua baik-baik saja". Ada rasa duka yang mendalam bagi orang tua yang kehilangan. Namun kita diajak untuk juga belajar mempunyai pengharapan dalam hidup yang dijalani.
Doa:
Pemuda remaja mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang.